Senin, 30 Oktober 2017

Pembudidayaan Ikan Lele

Mata pencaharian yang dominan pada RW IV kelurahan Cangkiran adalah petani dan buruh pabrik. Penduduk RW IV ini memiliki tingkat pendidikan yang rendah salah satu. Salah satu penyebab dari rendahnya tingkat pendidikan ini adalah akibat dari rendahnya pendapatan penduduknya. Untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat maka dibuatlah inovasi berupa Pembudidayan ikan lele. Pembudidayaan ikan lele dipilih karena lokasi di luasnya lahan warga di RW IV , perawatan ikan lele yang tidak rumit, serta masa panen yang tergolong  cepat yaitu hanya 3 bulan. Hal ini bertujuan agar Desa Cangkiran khususnya RW IV dikenal sebagai tematik ikan lele, diharapkan hasil budidaya ikan lele dapat di jual hingga daerah semarang terutama daerah sekitar kelurahan Cangkiran dan  bagi pemilik warung makan, hasil pemudidayaan ikan lele dapat di jadikan bahan makanan yang bernilai jual. Lele yang akan dibudidayakan di desa Cangkiran adalah jenis ikan lele sangkuriang. Lele sangkuriang dipilih karena memiliki kelebihan dibanding jenis lele lain yaitu sebagai berikut produktivitas jenis lele sangkuriang terbilang tinggi, kualitas daging yang lebih empuk, lebih tahan terhadap serangan penyakit dan teknik budidayanya pun tidak terlalu sulit, asalkan mau belajar dan menekuninya dengan sabar.
Langkah pertama, yang dilakukan ialah menyiapkan lahan untuk dijadikan tempat pembuatan kolam lele dengan terpal. Lahan harus bersih dan rata. Lahan harus terhindar dari benda-benda tajam yang dapat merusak media terpal nantinya. Lahan yang digunakan harus lahan terbuka artinya tidak ada pohon yang menaungi secara langsung, kalaupun diperlukan pohon peneduh, maka jumlahnya tidak banyak dan hanya di sekeliling tepi lahan saja.
Yang Kedua, Membuat dinding kerangka kolam. Kolam yang digunakan terbuat dari Terpal dan bambu dengan kerangka sebagai berikut :
a.      Potong bambu dengan ukuran 2 meter dan 4 meter. Sesuaikan jumlah bambu yang dipotong dengan jarak kerapatan bilah pagar bambu yang akan dibuat. Semakin rapat jarak antar bilah bambu pada pagar, konstruksi akan semakin kuat.
b.      Sebelum dilakukan proses pemasangan paku, hendaknya bambu diraut dengan halus. Bagian tajam atau bekas ranting ruas yang tidak dihaluskan dapat menyebabkan kebocoran jika tidak dihaluskan. Jika persediaan bambu terbatas, maka prioritas kerapatan pagar bambu ada di bagian bawah, semakin ke atas bisa dibuat agak renggang sesuai dengan besar tekanan air kolam.
c.       Buat 2 buah pagar berukuran 1 x 4 dan 1 x 2 masing-masing dua buah. Bagian pagar yang halus diletakkan di sebelah dalam, dan bagian pagar yang lebih rapat pada posisi bawah. Setelah selesai dilanjutkan dengan menanam patok-patok yang dibuat dari bambu utuh yang dibelah menjadi dua bagian.
d.      Pagar dinding kolam bisa dipasang dengan patok-patok bambu dengan cara diikat atau dipaku.  Semakin banyak patok yang digunakan, dinding kolam semakin kuat. Sebelum pemasangan terpal dibuat terlebih dahulu saluran pipa untuk pembuangan air kolam.
Yang ketiga, Pemasangan pipa saluran pembuangan air kolam terpal. Pipa pembuangan diperlukan saat menguras kolam untuk pergantian air, pembersihan atau saat pemanenan ikan. Dengan lubang pembuangan yang cukup besar, proses pengurangan volume air kolam dapat berlangsung lebih cepat. Selain sebagai pembuangan air, pipa pembuangan sekaligus dapat difungsikan sebagai pengatur ketinggian level air kolam.
Dan yang keempat yaitu penebaran benih lele. Penebaran benih lele dilakukan setelah kolam siap untuk penebaran benih. Benih ikan lele akan di tebar dalam kolam terpal. Benih yang berukuran 3-5 cm dimasukkan ke dalam kolam terpal yang sudah berisi air.
Program ini diawali dengan sosialisasi pembenihan lele dengan mengundang Dinas Perikanan yang telah dilaksanakan pada tanggal 30 Oktober 2017 bertempat di SD N Cangkiran 2. Peserta kegiatan ini dikhususkan untuk warga RW IV Kelurahan Cangkiran. Progam ini bertujuan untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat. Diharapkan budidaya ikan lele ini dapat di jual hingga daerah semarang terutama daerah sekitar Kelurahan Cangkiran dan bagi pemilik warung makan, hasil pemudidayana ikan lele dapat di jadikan bahan makanan yang bernilai jual. Setelah sosialisasi kegiatan yang yang dilakuan yaitu dengan memberikan benih kepada perwakilan warga RW IV yaitu Bpk. Zainudin dan Bpk. Kin dengan memberikan benih ikan lele sebanyak 1000 bibit setiap perwakilan. Bibit ikan lele tersebut setiap hari diberi makan 2 kali dengan pakan ikan dan juga dipantau perkembangnya setiap hari.
Dari program kerja desa tematik lele ini diharapkan kelak di setiap rumah memiliki kolam lele sehingga teruwujud Kelurahan Cangkiran yang menjadi desa tematik lele yang besar. Serta mampu mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi di Kelurahan Cangkiran sehingga tingkat lulusan pendidikanpun semakin meningkat.
                  







Selasa, 24 Oktober 2017

Profil Kelurahan Cangkiran

Kelurahan Cangkiran merupakan sebuah kelurahan yang terdapat di kecamatan Mijen, Kota Semarang, Jawa Tengah, Indonesia. Kelurahan yang terletak di ujung Kota Semarang ini, meiliki luas tahah 142,515 Ha yang dengan pengeloaan tanah untuk pemukiman, petanian, perkebunan, serta fasilitas umum.  Kontur tanah yang berupa perbukitan menjadikan Kelurahan ini memiliki pemandangan yang asri dengan gunung ungaran sebagai latar. Kelurahan Cangkiran saat ini memiliki 8 RW dengan jumlah penduduk menurut data BPS Mijen tahun 2016 sebanyak 4.784 jiwa dengan mayoritas penduduk usia produktif. Kelurahan Cangkiran memiliki segudang budaya, sumber daya alam, dan sumber daya manusia yang patut untuk diberdayakan.

Kuliah kerja Nyata (KKN) Alternatif II B  Universitas Negeri Semarang(UNNES) pada kesempatan kali ini menjadi ajang mahasiswa UNNES untuk ikut serta memberdayakan penduduk di Kelurahan Cangkiran tepatnya RW  4. Pemberdayaan yang dilakukan dalam segala bidang mulai dari pendidikan, ekonomi, agama, sosial,  budaya, serta olahraga. Sedangkan program utama KKN UNNES pelatihan budidaya ikan lele sampai pengelolaan hasil panen lele sebagai upaya untuk mendongkrak perekonomian warga RW 4. Selain progam budidaya ikan lele terdapat banyak kegiatan yang dilakukan oleh KKN UNNES.