Tari
adalah gerak tubuh secara berirama yang dilakukan di tempat dan waktu
tertentu untuk keperluan pergaulan, mengungkapkan perasaan, maksud, dan
pikiran. Gerakan tari berbeda dari gerakan sehari-hari seperti berlari,
berjalan, atau bersenam. Gerak di dalam tari bukanlah gerak yang realistis,
melainkan gerak yang telah diberi bentuk ekspresif dan estetis. Sebuah tarian
sebenarnya merupakan perpaduan dari beberapa buah unsur, yaitu wiraga (raga),
wirama (irama), dan wirasa (rasa). Sesuai dengan agenda Kota Semarang yang akan
mengadakan pemecahan rekor menari “Tari Kuntul Semarangan” dengan peserta
terbanyak pada 2 Desember 2017, maka KKN Alternatif UNNES 2017 melatih guru
PAUD di lingkungan Kecamatan Mijen untuk dikirim menjadi peserta pada pemecahan
rekor tersebut. Pelatihan tari telah dilaksanakan pada 3, 7, 13 November 2017 di
Pos PAUD Citra Ceria, RW 02, Kelurahan Cangkiran. Evaluasi dari program ini
adalah rasio jumlah tenaga instruktur tari dan peserta yang tidak berimbang.
Kelanjutan dari program ini adalah ilmu pengetahuan gerak tari Kuntul
Semarangan yang akan diajarkan oleh para guru PAUD kepada siswa PAUD di
lingkungan Kecamatan Mijen.
Cangkiran merupakan sebuah kelurahan di kecamatan Mijen, Kota Semarang, provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Nama Cangkiran berasal dari kata cakian. Nama ini diberikan oleh Gupala, seorang pangeran dari Tarumanagara, yang mendirikan padepokan di sini. Cakian berasal dari kata caki, yang berarti murid.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar